Ulasan At Eighteen, Dalam keberjalanannya, hidup membawa kita melalui berbagai fase. Namun, apakah Anda masih mengingat bagaimana rasanya berada di puncak masa remaja, pada usia yang takkan pernah terulang? Di Korea, usia ini bukanlah sekadar angka, melainkan puncak penentu masa depan.
Cerita yang terpapar dalam drama “Ulasan At Eighteen” (2019) menjembatani kita menuju nostalgia ini, mengangkat kisah-kisah yang menghiasai masa muda dan bagaimana pengalaman-pengalaman itu menentukan hal-hal besar di kemudian hari.
Ulasan At Eighteen
Bagi penggemar drama Korea yang tak asing dengan medan remaja, pasti tidak asing lagi dengan gambaran anak-anak SMA yang tengah mengais mimpi, mengarungi tahun-tahun persiapan sebelum melanjutkan ke level berikutnya. Di tengah lanskap yang sering kali mengintimidasi, “Ulasan At Eighteen” menawarkan perjalanan hidup yang penuh warna melalui karakter-karakter yang menggugah dan konflik-konflik yang mengundang identifikasi.
Tatkala Netflix menghadirkan rekomendasi untuk “Ulasan At Eighteen,” dalam alurnya saya menemukan wajah-wajah yang tak asing. Di antara mereka, tampaknya satu aktor mencuri perhatian, tidak lain adalah Shin Seung Ho, yang telah memerankan putra mahkota dalam “Alchemy of Souls.”
Bergabung juga Ong Seong Wu, yang membuka lembaran baru dalam karir aktingnya. Tidak ketinggalan Kim Hyang Gi, yang telah menarik perhatian sejak perannya di “Poong Joseon Psychiatrist,” dan Kang Ki Young, yang semakin menancapkan namanya lewat “Attorney Woo.”
Begitu banyak bintang muda yang menghiasi layar, dan juga muncul Yoo In Soo, yang beberapa waktu belakangan tampil dalam “Alchemy of Souls” dan “The Good Bad Mothers.” Kim Do Wan juga tak luput, yang semakin dikenal berkat “Start Up.” Tidak ketinggalan, bintang Astro, almarhum Moon Bin, juga turut andil dalam drama ini yang diproduksi tahun 2019.
Sinopsis At Eighteen
Kisah “Ulasan At Eighteen” berlangsung di sebuah sekolah SMA yang menyambut kehadiran murid baru di kelas 2. Kedatangan murid ini memberikan sentakan kehidupan baru di tengah-tengah rutinitas. Meskipun awalnya dikabarkan bahwa perpindahannya disebabkan oleh masalah di sekolah sebelumnya, ternyata hal tersebut hanyalah desas-desus belaka.
Disini, kita disuguhkan dengan dinamika keluarga SMA yang tengah merasakan krisis guru wali kelas. Mereka ditemani oleh guru sementara yang juga mengajar bahasa Inggris. Di tengah kelompok siswa, terdapat ketua kelas yang selalu menonjolkan diri dan memiliki pengaruh yang cukup besar.
Dalam dunia siswa, suaranya kadang lebih didengar daripada para guru. Lalu, wakil ketua kelas, teman sejak kecil sang ketua, juga hadir dalam cerita ini. Pasangan ini, seolah telah tercipta sejak lama, seringkali menjadi buah bibir. Dalam “Ulasan At Eighteen,” kita dihadapkan pada sejumput kehidupan sekolah yang dihiasi oleh romantika masa remaja, persahabatan, dan pertumbuhan diri.
Keunikan K-Drama
Cerita remaja di dunia drama Korea memang bukan hal baru. Apa yang menjadikan “Ulasan At Eighteen” istimewa sehingga saya tetap merasa terikat dengannya? Di balik alurnya yang pada awalnya tampak santai, drama ini merangkum konflik-konflik yang mungkin saja pernah kita alami di sekitar kita. Pertama, ada kisah seorang anak yang ditekan oleh harapan-harapan tinggi dari orangtuanya.
Fenomena ini tak hanya asing dalam dunia nyata, namun juga seringkali mewarnai drama-drama sekolah sebelumnya. Selanjutnya, konflik antara orangtua dan sekolah hadir dengan nyata. Ada kasus di mana orangtua merasa memiliki hak untuk mengatur guru dan tata tertib sekolah. Di sisi lain, sekolah pun tak jarang berlutut pada kehendak orangtua yang memiliki pengaruh finansial.
Meskipun hal-hal semacam ini kerap kali terangkat dalam narasi drama, “Ulasan At Eighteen” menghidupkannya dengan cara yang istimewa. Kemampuan bercerita drama ini, meski mungkin terasa sedikit lamban pada awalnya, mampu menggambarkan masa remaja dengan sangat apik.
Tidak hanya itu, karakter-karakter yang dihadirkan juga memiliki daya tarik sendiri. Para aktor muda yang mungkin masih berstatus ‘rookie’ dalam dunia hiburan, berhasil menyelaraskan peran-peran mereka dengan sangat akurat. Mereka menjadi representasi yang meyakinkan dari kehidupan sekolah dan romantika masa muda.
Ending yang Realistis
Menjelang akhirnya, “Ulasan At Eighteen” membawa kita pada pelajaran berharga. Kita menyaksikan perjuangan seorang guru yang rela berdiri untuk membela muridnya. Awalnya, guru ini hanyalah guru pengganti yang kurang diperhitungkan oleh siswa-siswinya, bahkan orangtuanya.
Namun, semangatnya dalam mendengarkan dan berjuang demi kebaikan muridnya membuktikan pandangannya yang tulus sebagai seorang pendidik. Tidak hanya itu, ada juga kisah seorang murid yang sadar akan bahaya mengikuti kemauan orangtua dengan membabi buta.
Meskipun pada awalnya menuruti desakan tersebut, dia mengenali kesalahannya dan akhirnya berubah arah. Namun, karakter ini bukanlah sosok yang memberontak secara membabi buta. Intinya, orangtua juga memahami bahwa terlalu mendikte anak sesuai ambisi mereka justru berisiko menjatuhkan anak pada jalur yang keliru.