Steve Yoo Akan Kembali ke Korea Lagi?

Dalam keputusan yang menyetujui permohonan visanya, pengadilan membuka jalan bagi ikon K-pop yang pernah dipermalukan, Steve Yoo, untuk kembali ke Korea. Steve Yoo, atau dikenal juga dengan nama Koreanya, Yoo Seung-jun, meraih kemenangan dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Tinggi Seoul pada hari Kamis. Keputusan ini berpotensi membuka kembali jalan bagi Yoo untuk kembali ke negara asalnya setelah hampir dua dekade diasingkan sejak tahun 2002.

Dalam kasus yang melibatkan Konsulat Jenderal Korea Selatan di Los Angeles, pengadilan mendukung Yoo dengan memutuskan bahwa permohonan visanya untuk mendapatkan visa F-4 harus disetujui. Keputusan ini sangat penting bagi Yoo, yang kini menjadi warga negara Korea perantauan dengan kewarganegaraan Amerika Serikat.

Namun, meskipun permohonan visanya disetujui, kembalinya Yoo ke Korea tidak dapat terwujud dengan cepat dikarenakan adanya larangan masuk yang dikenakan oleh pemerintah Korea Selatan atas penghindaran wajib militer yang dilakukan oleh Yoo.

Pengadilan Sudah Membebaskan Steve Yoo

Hakim pengadilan menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi konsulat untuk menolak memberikan visa F-4 kepada Yoo tanpa batas waktu, kecuali jika Yoo melakukan pelanggaran hukum selain menggunakan cara “menipu” untuk menghindari tugas militernya.

Dalam pandangan hakim, permohonan visa F-4 yang diajukan oleh Yoo pada tahun 2015 saat usianya 39 tahun harus dianggap sah. Pada saat itu, peraturan yang berlaku memperbolehkan pria Korea di luar negeri mengajukan visa F-4 selama mereka berusia di atas 38 tahun. Meskipun aturan ini berubah pada tahun 2017, pengadilan memutuskan bahwa aturan tersebut tidak dapat diterapkan surut.

Sebagai pemegang visa F-4, yang merupakan kategori orang Korea perantauan atau mereka yang memiliki keturunan warga negara Korea dengan kewarganegaraan asing, Yoo akan memiliki hak untuk masuk ke Korea berulang kali selama lima tahun, tinggal di Korea selama tiga tahun, dan memiliki beberapa pembatasan pekerjaan kecuali pekerjaan yang sederhana. Namun, Yoo tidak akan memiliki hak untuk memilih dalam pemilihan nasional.

Perwakilan hukum Yoo, Ryu Jeong-sun, seorang pengacara di firma hukum Innolegal, mengungkapkan keinginan kliennya untuk mencari penebusan dengan kembali ke Korea. Yoo merasa telah menderita konsekuensi serius akibat keputusannya di masa lalu dan kembali ke Korea akan menjadi langkah awal menuju penyembuhan. Putusan pengadilan yang memihak Yoo, setelah dikonfirmasi, juga akan membatalkan dasar hukum larangan masuk yang telah dikenakan pemerintah Korea Selatan terhadap Yoo.

Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan berkonsultasi dengan kementerian lain, termasuk Kementerian Kehakiman yang bertanggung jawab atas masalah imigrasi, untuk menentukan tindakan hukum yang akan diambil setelah keputusan pengadilan banding pada hari Kamis.

Sejarah Perjalanan Steve Yoo

Steve Yoo, yang lahir di Seoul pada tahun 1976 dan dibesarkan di California setelah keluarganya berimigrasi ke sana saat dia berusia 13 tahun, memulai debutnya di industri musik Korea Selatan pada tahun 1997. Dia meraih popularitas sebagai penyanyi dan penari sebelum karirnya meredup pada tahun 2002, ketika dia meninggalkan kewarganegaraan Korea untuk menjadi warga negara Amerika Serikat.

Keputusan ini memicu protes publik yang meluas di Korea, mengingat bahwa semua pria Korea Selatan yang berusia antara 18 hingga 40 tahun diharuskan untuk menjalani wajib militer karena negara ini secara teknis masih berada dalam konflik dengan Korea Utara. Naturalisasi Yoo sebagai warga negara AS terjadi tepat sebelum dia dijadwalkan untuk memulai layanan alternatif.

Sebagai tanggapan atas keputusan Yoo, Kementerian Kehakiman memberlakukan larangan masuk terhadapnya pada tahun 2002. Lagu-lagu hitnya seperti “Na Na Na” dan “Passion” kemudian dihapus dari siaran radio dan televisi. Yoo mengajukan gugatan terhadap konsulat jenderal di Los Angeles pada tahun 2015 setelah permohonan visa F-4-nya ditolak. Pada tahun 2020, Mahkamah Agung Korea mengakui dalam putusannya bahwa prosedur yang dilakukan oleh konsulat untuk menolak visa Yoo telah melanggar aturan.

Namun, putaran kedua pertarungan hukum dimulai pada tahun 2020 setelah konsulat terus menolak mengeluarkan visa meskipun adanya putusan pengadilan yang menguntungkan Yoo. Pada bulan April 2022, pengadilan administrasi memberikan keunggulan kepada konsulat jenderal dengan menyatakan bahwa putusan pengadilan tinggi sebelumnya tidak secara langsung memaksa konsulat untuk mengeluarkan visa kepada Yoo secara sah.

Banyak Lika-Liku Dalam Perjalannya

Dalam perjalanan panjangnya, Steve Yoo telah mengalami banyak perubahan dan tantangan. Namun, keberanian dan ketekunan yang ditunjukkannya dalam menghadapi hukum dan opini publik adalah bukti sejati dari semangatnya yang kuat.

Kembalinya ikon K-pop ini ke Korea akan menjadi momen yang penuh emosi dan harapan bagi Yoo dan penggemarnya. Dengan dukungan yang terus mengalir dari penggemar setianya, tidak diragukan lagi bahwa Steve Yoo memiliki potensi untuk kembali membangkitkan kariernya dan menyentuh hati jutaan orang dengan musiknya yang menginspirasi. Semoga pintu yang terbuka ini membawa kebahagiaan dan kesuksesan bagi Steve Yoo dalam babak baru hidupnya di tanah kelahirannya.

Dengan keputusan pengadilan baru-baru ini, harapan untuk kembalinya ikon K-pop Steve Yoo ke Korea semakin nyata. Meskipun masih ada rintangan dan kendala yang perlu diatasi, termasuk larangan masuk yang diberlakukan oleh pemerintah, putusan ini memberikan harapan baru bagi Yoo dan penggemarnya.

Pengadilan membuka jalan bagi kembalinya ikon K-pop Steve Yoo ke Korea, dan kita dapat berharap bahwa keputusan ini akan menjadi langkah awal menuju rekonsiliasi dan kesempatan bagi Yoo untuk kembali berkarir di industri musik Korea Selatan yang pernah ia cintai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *