Pemain Team RRQ mendapatkan tindakan Rasis yang tidak patut di contoh. Memang, bermain dalam dunia kompetitif esports tidak hanya menguji kemampuan teknis dan strategi, tetapi juga menuntut saling menghormati dan toleransi di antara para pemain. Sayangnya, beberapa waktu lalu, pemain IGL dari Team RRQ, Saibani “Fl1pzjder” Rahmad, harus menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan dalam bentuk tindakan rasisme.
Namun, dengan tegar dan sikap profesionalnya, Fl1pzjder dan timnya menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan ini.
Contents
Cerita Pemain Team RRQ Dari Kejadian Ini
Dalam sebuah live-streaming saat sedang bermain, Fl1pzjder yang merupakan Pemain Team RRQ menjadi sasaran perlakuan rasisme yang tidak pantas dari rekannya sesama pemain profesional, TenTen, yang berasal dari tim NORTHEPTION. TenTen, seorang pemain berkebangsaan Korea Selatan, diketahui menggunakan kalimat kasar yang mengejek Fl1pzjder dengan menyatakan bahwa ia adalah seorang warga India, padahal Fl1pzjder adalah seorang pemain berkebangsaan Indonesia.
Perlakuan yang tidak pantas ini kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial, dan manajemen tim NORTHEPTION dengan cepat merespons tindakan tersebut. Mereka mengambil keputusan yang tegas dan serius dengan mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam tindakan yang memalukan ini.
Manajemen tim NORTHEPTION dengan tegas meminta maaf atas kejadian yang menimpa Fl1pzjder dan mengumumkan bahwa TenTen telah dipecat dari tim.
“Komentar bernada rasisme seperti itu tidak dapat ditolerir dalam keadaan apapun, dan kami mengambil tindakan serius terhadap hal ini,” tulis pernyataan resmi dari pihak manajemen. TenTen sebelumnya merupakan pemain yang cukup sukses dalam membela NORTHEPTION sejak tahun 2022, dengan mencatatkan KDA 1,24 pada Split 1 dan 1,22 pada Split 2.
Menyadari kesalahan yang telah dilakukannya, TenTen secara pribadi mengeluarkan pernyataan resmi melalui akun Twitter miliknya. Ia dengan rendah hati meminta maaf atas tindakannya yang tidak terampuni terhadap Fl1pzjder.
“Sebagai seorang pemain profesional, saya menyadari kesalahan yang telah saya lakukan, dan saya tahu bahwa itu sulit untuk dimaafkan,” tulisnya. “Saya telah menerima hukuman yang ditetapkan oleh manajemen tim saya, dan saya dengan tulus memohon maaf atas tindakan saya.”
Kejadian yang Seharusnya Tidak Terjadi Lagi
Kejadian ini, sayangnya, bukanlah yang pertama kali terjadi dalam dunia esports maupun dalam dunia olahraga pada umumnya. Tindakan rasisme seperti ini tidak dapat diterima dalam setiap kondisi. Namun, harapan kita adalah agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pemain Valorant di manapun untuk tidak mengulangi kesalahan serupa dan mampu menghormati pemain lain, baik di dalam maupun di luarpermainan.
Keberagaman dalam tim dan komunitas gaming harus dijadikan kekuatan untuk bersatu dan mencapai kesuksesan bersama. Pemain Team RRQ, Fl1pzjder, adalah sosok yang patut diacungi jempol atas sikapnya yang tegar dan profesional dalam menghadapi perlakuan rasisme yang tidak adil. Keberanian dan kegigihan Fl1pzjder dalam menghadapi tantangan ini adalah contoh inspiratif bagi pemain lainnya untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan saling menghormati.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya peran manajemen tim dalam menegakkan etika dan nilai-nilai yang benar dalam dunia esports. Manajemen tim NORTHEPTION telah menunjukkan tanggapannya yang cepat dan tegas dengan mengambil tindakan serius terhadap TenTen, pemain yang terlibat dalam tindakan rasisme tersebut. Tindakan ini menunjukkan komitmen tim untuk mencegah dan mengatasi segala bentuk diskriminasi dalam tim mereka.
Perlu diingat bahwa dunia esports adalah lingkungan yang inklusif dan multikultural. Para pemain, baik mereka berasal dari Indonesia, Korea Selatan, atau negara lainnya, harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu kejayaan dan prestasi di dunia Valorant. Rasisme dan diskriminasi tidak memiliki tempat dalam kompetisi ini.
Bisa Diambil Untuk Sebuah Pelajaran Berharga
Kita semua harus belajar dari kejadian ini dan menjadikannya momentum untuk mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya menghormati perbedaan. Setiap pemain memiliki latar belakang yang berbeda, namun semua memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diakui atas prestasi mereka. Dalam dunia esports yang semakin berkembang pesat, kolaborasi dan kerjasama antar tim dan pemain dari berbagai negara akan menjadi kunci kesuksesan Pemain Team RRQ dan juga tim yang lain.
Kesuksesan seorang pemain tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh dukungan dan kerjasama dalam tim. Fl1pzjder dan Pemain Team RRQ telah menunjukkan bahwa mereka adalah contoh yang baik dalam menghadapi tantangan dan menjaga semangat persatuan di tengah perlakuan rasisme yang tidak adil.
Dalam perjalanan mereka menuju VCT 2023 Pacific LCQ, Fl1pzjder dan Team RRQ telah menunjukkan keberanian dan ketangguhan yang luar biasa. Mereka adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan persatuan dapat mengatasi segala rintangan.
Dalam kesimpulan, kejadian tindakan rasisme yang menimpa pemain Team RRQ, Fl1pzjder, telah menjadi pengingat penting bagi kita semua. Keberagaman dan inklusi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan esports yang sehat dan sukses.
Mari kita berkomitmen untuk menghormati pemain lain, mendorong kolaborasi, dan bersama-sama membangun komunitas esports yang lebih baik di masa depan. Pemain Team RRQ adalah teladan bagi kita semua dalam menghadapi tantangan dan meraih kejayaan bersama, di dalam dan di luar permainan Valorant.