Paulo Costa, favorit penggemar dari Brasil, akan berhadapan dengan Khamzat Chimaev dalam pertarungan dendam kelas menengah yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Oktober di Etihad Arena Abu Dhabi di UFC 294. Antusiasme tak terbendung merajai ketika pertarungan ini digadang-gadang sebagai acara besar untuk memeriahkan kembalinya UFC ke Abu Dhabi sejak awal 2023.
Paulo Costa tak dapat menyembunyikan keinginannya yang mendalam untuk bertarung dengan Chimaev. Ia merasa hasrat ini dibagi oleh Dana White, sang presiden UFC, dan para penonton yang tak sabar menanti pertarungan spektakuler ini.
Namun, Paulo Costa dengan tegas menyatakan bahwa Chimaev cenderung menghindari pertarungan ini sebisa mungkin. Pernyataan kontroversial ini menghadirkan pertanyaan tentang alasan di balik penolakan Chimaev untuk berduel dengan Costa.
Contents
Paulo Costa Punya Dendam Dengan Chimaev
Chimaev, dengan tekadnya, telah memanggil beberapa petarung hebat untuk bertarung melawannya, seperti Leon Edwards, Belal Muhammad, dan Kamaru Usman. Namun, menariknya, Chimaev tampak lebih tertarik untuk melawan petarung di divisi berat badan lebih rendah daripada menantang petarung sejati di kelas menengah.
Costa dengan tegas menyatakan bahwa Chimaev mencoba menarik beberapa petarung ringan ke kelas menengah untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini mengundang tawa dari Costa, yang tak bisa memahami taktik aneh Chimaev ini.
Dendam antara Costa dan Chimaev telah berkembang sejak 2022, ketika pertarungan Chimaev melawan Nate Diaz di UFC 279 akan berlangsung. Costa mengetahui bahwa Chimaev memandanginya dengan tajam ketika mereka berada di UFC Performance Institute bersama rekan setim lama Diaz, Jake Shields.
Costa tidak tahan dengan pandangan Chimaev dan memutuskan untuk mendekatinya. Pertemuan itu memicu ketegangan yang nyaris berubah menjadi baku hantam. Sejak saat itu, Costa dan Chimaev telah saling melempar kata-kata secara tak terhitung jumlahnya di dunia maya dan dalam wawancara.
Bahkan di UFC London baru-baru ini, Chimaev menyerang keaslian Costa sebagai orang Brasil sejati dan menyatakan niatnya untuk menghancurkan petarung tersebut dan membuatnya menangis. Costa merespon dengan santai, menganggap Chimaev tidak masuk akal dan tak relevan.
UFC 294 Jadi Fokus Utama
Namun, di tengah semua drama dan gertakan ini, pertarungan di UFC 294 menjadi fokus utama bagi kedua petarung ini. Chimaev telah membuktikan dirinya sebagai salah satu atlet paling dominan di UFC sejak bergabung pada Juli 2020. Dalam rentang waktu singkat, ia telah mengalahkan enam lawan berturut-turut di divisi kelas welter dan kelas menengah. Performa impresif Chimaev, terutama di kelas welter, telah menarik perhatian banyak orang.
Namun, Costa tetap yakin bahwa Chimaev akan mendapat pengalaman baru dalam pertarungan melawan dirinya. Sebagai petarung berat 185 pound yang diakui banyak penggemar, Costa memprediksi bahwa pertarungan ini akan berakhir dengan pukulan knockout di babak pertama.
Ia menolak untuk mencari jalan pintas dengan teknik gulat karena keyakinannya bahwa pertarungan ini akan memberikan hiburan maksimal dengan pukulan-pukulan mematikan. Costa juga menyampaikan keyakinannya bahwa pertarungan ini akan menjadi acara yang sangat intens. Sebelum pertarungan pun, tensi antara kedua petarung sudah terasa sangat kuat.
Dalam konferensi pers nanti, pertarungan ini dipastikan akan semakin panas dengan adu mulut yang tak tertahankan. Costa memperkirakan bahwa Chimaev akan tampil sangat agresif, dengan serangan-serangan yang menyulitkan dan berusaha menggulungnya ke matras gulat. Ia yakin bahwa semua aspek pertarungan ini akan menghadirkan aksi luar biasa yang tak terlupakan.
Chimaev Sudah Absen Lama
Chimaev telah absen dari pertarungan sejak UFC 279 karena mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan. Namun, reputasinya sebagai salah satu pesaing paling bersemangat di kelas welter atau kelas menengah UFC tetap utuh. Sementara itu, Paulo Costa mencatatkan kemenangan mengesankan atas mantan juara UFC, Luke Rockhold, di UFC 278, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petarung terpopuler di kelas 185 pound.
Dengan situasi yang tak pasti di divisi kelas menengah, terutama dengan Dricus Du Plessis dan Sean Strickland yang bersaing untuk menjadi penantang gelar berikutnya bagi juara Israel Adesanya, Costa berpendapat bahwa kemenangannya atas Chimaev akan membawanya pada jalur yang benar untuk meraih gelar.
Kemenangan mengesankan atas Chimaev akan membuat Paulo Costa mampu memotong jalur di atasnya dan menjadi calon kuat sebagai penantang gelar. Tak diragukan lagi, pertarungan Paulo Costa Vs Khamzat Chimaev sudah dinantikan oleh para penggemar UFC.
Tensi yang meluap dan penuh drama akan mengisi arena Etihad di Abu Dhabi ketika dua petarung hebat ini bertemu dalam duel tanpa gelar yang bisa menjadi salah satu pertarungan paling mengguncang dalam sejarah UFC. Dengan adu pukulan mematikan di dalam oktagon, pertarungan ini berpotensi menjadi cerita epik yang dikenang oleh para penggemar selamanya.