Inara Rusli, tatkala dunia hiburan menghadapi badai cibiran dan kritik dari haters, muncul dengan sikap yang tak kenal mundur. Bagi Inara Rusli, hujatan dan julid-julid yang terus menghujam adalah cambuk yang mengandung tantangan.
Tanpa gentar, ia siap meraih kesempatan emas untuk membungkam para netizen dengan sebuah tarung bebas dalam ring tinju. Ingin menorehkan sejarah baru, Inara Rusli berencana untuk mempelajari seni bela diri seperti taekwondo dan Mixed Martial Arts (MMA) demi sebuah pertarungan yang bakal menjadi babak baru dalam kiprahnya.
Contents
Inara Rusli Punya Mental Baja
Dalam gelombang informasi yang kian deras menyapu jagad media sosial, Inara Rusli merasa dirinya menjadi sasaran empuk bagi haters yang terus menyebarkan kata-kata pedas. Namun, untuk Inara, ketekunan dan semangatnya tak tergoyahkan.
Bukan saja ia menyuarakan niatan mengikuti jejak seni bela diri, namun juga mengajak para haters untuk turut beradu fisik dengannya di atas ring tinju. Setiap komentar nyinyir yang dilayangkan, ia layaknya seekor singa yang menggeram, siap meladeni dengan segala kemarahan.
Dalam perjalanan karirnya, Inara Rusli kerap dianggap mencari sensasi dan kontroversi. Namun, itulah pilihan hidupnya, menghadapi dunia dengan kepala tegak dan tak gentar. Tak lama kemudian, ia pun memutuskan untuk terjun secara penuh dalam dunia hiburan.
Ketika kebencian datang, Inara tak mengendurkan semangatnya, justru ia malah merasa semakin terpacu untuk menorehkan prestasi gemilang. Kabar terbaru dari sosok yang tengah naik daun ini mengemuka dalam salah satu sesi live di platform TikTok.
“Bukan suatu kebetulan, mungkin gue harus mengejar belajar taekwondo.”
“Selain itu, mungkin gue juga bisa mencoba untuk mengasah kemampuan dalam seni bela diri Mixed Martial Arts (MMA),” ujar Inara Rusli, yang terlihat semangat bak kobaran api yang menyala dalam matanya.
Sang Artis Tidak Ingin Berdiam Diri Saja
Tak hanya itu, Inara juga mengangkat seruan untuk mengajak para haters yang menyebut wajahnya judes. Sikap yang ia anggap kasar tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja. Dengan penuh semangat, ia menantang para netizen untuk menghadapinya di atas ring tinju, sekaligus membuktikan bahwa keberaniannya tak hanya sebatas percakapan di dunia maya.
Berbicara tentang label “istri pembangkang” yang melekat padanya, Inara Rusli dengan tegas menolak untuk terpengaruh. Dalam sidang perceraian di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Barat, sang suami, Virgoun, menyebutkan dirinya sebagai istri pembangkang. Namun, Inara memilih untuk tidak mempermasalahkan tuduhan tersebut dan tetap berdiri kokoh menghadapi badai cobaan yang datang.
Baginya, segala tuduhan yang diarahkan kepadanya hanyalah sebatas opini dan pandangan subjektif. Inara menyadari bahwa ia tak dapat mengubah pikiran orang lain, tapi yang bisa dia ubah adalah pandangan dan cara berpikir tentang dirinya sendiri. Ia meyakini bahwa dengan teguh berdiri di atas keyakinan dan integritas, semua tuduhan tak akan mampu meruntuhkannya.
Tentu saja, dalam proses sidang cerai, tuduhan-tuduhan semacam itu bukanlah hal baru. Bukan hanya kasus Inara Rusli, namun juga banyak kasus perceraian lain yang diliputi oleh beragam tudingan. Setiap pihak cenderung berusaha mencari alasan dan argumen yang bisa menguntungkan diri mereka sendiri. Dalam situasi seperti itu, istilah “istri pembangkang” mungkin menjadi senjata ampuh yang digunakan untuk mendukung kepentingan seseorang.
Tetap Konsisten Dengan Pilihan
Terlepas dari kontroversi yang mengitarinya, Inara Rusli tetap konsisten dengan pilihan hidupnya. Ia memutuskan untuk mengambil jalan yang jarang diambil oleh orang lain. Dalam mengejar passionnya di dunia hiburan, ia telah siap menghadapi segala risiko dan konsekuensi yang datang.
Dengan tekad baja, ia ingin memberikan pesan kepada para haters bahwa keberanian dan kegigihan tak hanya sekadar kata-kata. Inara ingin membuktikan dengan perbuatan, bahwa ia siap bertarung dalam ring MMA, sebuah panggung di mana ketangguhan fisik dan mental diuji tanpa pamrih.
Dalam dunia bela diri, Mixed Martial Arts (MMA) sering kali dianggap sebagai ajang untuk pria semata. Namun, Inara Rusli siap membuktikan bahwa wanita juga mampu menggebrak dalam pertarungan MMA. Di tengah stereotip yang masih mengikat peran gender, Inara ingin meruntuhkan batasan-batasan tersebut dan membuka pintu bagi para wanita untuk menggali potensi dan bakat mereka dalam seni bela diri yang garang ini.
Sebagai seorang wanita yang berani, Inara mengerti bahwa dalam mengejar keberhasilan di dunia MMA, tantangan tak hanya datang dari ring, tapi juga dari pandangan masyarakat yang kadangkala menganggap wanita tidak cocok untuk olahraga semacam itu.
Namun, Inara tidak terpengaruh oleh pandangan sempit tersebut. Ia ingin mengilhami para wanita lain untuk percaya pada kemampuan diri dan berani mengejar apa pun yang menjadi passion mereka, tanpa terhalang oleh pandangan orang lain.
MMA Bukan Hanya Olahraga Fisik
Tak hanya berbicara tentang MMA sebagai olahraga fisik, Inara juga melihatnya sebagai ajang untuk menguji ketangguhan mental. Dalam persiapan menghadapi haters yang tak kunjung usai, ia harus mempersiapkan diri secara menyeluruh dan membangun mental baja agar tak mudah tergoyahkan.
Inara percaya bahwa menghadapi kritik di dunia maya hanyalah sebagian kecil dari tantangan yang mungkin akan dihadapinya di atas ring. Dan dengan tekadnya yang bulat, ia siap menghadapinya dengan sikap yang tegar.
Seiring dengan semangat Inara dalam membuka jalan bagi wanita dalam MMA, dunia olahraga pun telah mengalami perubahan paradigma. Semakin banyak wanita yang berani menapaki arena MMA dan membuktikan bahwa kemampuan dan kegigihan tak tergantung pada jenis kelamin. Mereka menjadi contoh inspiratif bagi banyak perempuan muda yang ingin mengikuti jejak mereka, menghadapi dunia dengan keberanian dan keyakinan.